Read more: https://www.harianaceh.co.id/2017/10/28/mahasiswa-aceh-deklarasikan-melawan-radikalisme/#ixzz4wt03iRfN
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Inilah Wajah Baru Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Ada 30 Lebih Pohon Kurma di Halamannya.
Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi.
Kapal PLTD Apung
PLTD Apung 1 adalah kapal generator listrik milik PLN di Banda Aceh, Indonesia, yang saat ini dijadikan tempat wisata, yang dikenal dengan nama "Kapal Apung". Kapal ini memiliki luas sekitar 1.900 Meter Persegi, dengan panjang mencapai 63 Meter..
Rumah Adat Aceh
Rumah adat Aceh atau Rumoh Aceh tidak bisa dibangun secara sembarangan. Mengingat fungsinya yang begitu penting bagi kehidupan pemiliknya, beberapa aturan wajib ditaati oleh seseorang yang hendak membangun rumah adat Krong Bade ini.
Tugu Simpang 5
Di setiap pilar dibuat kaligrafi Asmaul Husna yang dipadu dengan ornamen Aceh. Desain tugu Simpang Lima, kata dia, dirancang oleh arsitek dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh..
Minggu, 29 Oktober 2017
Mahasiswa Aceh Deklarasikan Melawan Radikalisme
Read more: https://www.harianaceh.co.id/2017/10/28/mahasiswa-aceh-deklarasikan-melawan-radikalisme/#ixzz4wt03iRfN
Minggu, 22 Oktober 2017
Cara Remove FRP Samsung J7 Prime SM-G610F
- Pastikan ponsel pada proses meminta akun gmail.
- Hubungkan ponsel menggunakan kabel usb ke pc/laptop. (Driver Samsung mesti telah terinsal kalau belum silahkan cari di Google, apabila telah terbuhubng buka device manager dan perhatikan port).
- Buka aplikasi Samsung FRP TOOL yang telah didownload diatas, dan berikut tampilannya.
- Nah disini sobat lihat didevice manager diatas, bahwa perangkat Samsungnya terdeteksi di port 7 maka ya isi COM7, selanjutnya klik Scan.
- Lalu klik Call untuk melakukan panggil darurat pada perangkat Samsung, dan pada perangkat Samsung akan tampil seperti berikut.
- Cari icon pesan, lalu klik, seperti berikut.
- Lalu kirim sms ke www.google.com, (ingat ponsel mesti terhubung ke internet bisa dengan paket data ataupun Wifi ya).
- Selanjutnya klik teks sms tadi yang beralamat www.google.com.
- Dan apabila tidak ada kendala sobat akan diarahkan ke Google Search.
- Lalu ketik di Google Search alamat url berikut.
http://www.samsung.com/id/apps/mobile/galaxyapps/ - Dan lalu klik yang dikotakin merah.
- Dan akan terbuka App store Samsung, nah lalu buat akun/login akun Samsung.
- Selanjutnya cari dan instal Explorer File Manager.
- Nah setelah terinstal cari file Samsung FRPBypass.apk dan Login_6.0.1.pak
- Silahkan instal file Login_6.0.1.pak dahulu baru instal FRPBypass.apk.
- Setelah instal FRPBypass.apk, klik buka dan masuk login tapi jangan langsung login disini. tapi klik titik 3 diatas.
- Klik yang dikotak merah.
- Login/buat akun disini.
- Setelah selesai, restar dan selamat akhirnya mengatasi FRP Samsung J7 Prime SM-G610F tanpa box DONE.
3 Februari : Tragedi Pembantaian Arakundo, Idi Cut
Rabu dinihari, 3 Februari 1999, persis di depan Markas Koramil dan
Polsek setempat.
Tragedi Idi Cut, dikenal luas dengan nama ‘Tragedi Arakundo’, adalah sebuah peristiwa pembantaian sipil yang terjadi tanggal 3 Februari 1999 di Idi Cut, Aceh Timur.
Menurut sejumlah saksi mata, peristiwa yang dilancarkan tentara ABRI ini menewaskan tujuh orang dan melukai ratusan orang lainnya. Para pelakunya sampai sekarang belum ditangkap dan diadili hingga saat ini.
Para korban pembantaian jasad mereka diceburkan ke Sungai Arakundo. Klaim ini diperkuat oleh kesaksian korban yang mendengar kata-kata para serdadu ABRI saat sedang membantai korban: "Kalian bunuh kawan kami. Kalian ceburkan mereka ke sungai. rasakan balasannya."
Beberapa korban lainnya menyebutkan para pelakunya adalah anggota Batalyon Linud 100. Sebanyak 58 korban yang tertembak dinaikkan ke dalam truk aparat, baik yang sudah tewas maupun yang terluka.
Tetapi ada juga beberapa korban terluka yang tidak terangkut karena bersembunyi di selokan samping jalan sehingga losos dari pembantaian.
Banyak saksi mata melihat tiga truk militer yang mengangkut korban penembakan bergerak menuju jembatan Sungai Arakundo.
Sebelum diangkut ke truk, para korban diikat terlebih dahulu dengan kawat di sekujur tubuhnya, kemudian dimasukkan ke karung goni milik masing-masing tentara yang masih bertuliskan nama pelaku beserta pangkatnya.
Batu besar diikatkan di setiap karung sebagai pemberat, lalu karung tersebut dilemparkan ke Sungai Arakundo. Seorang saksi mata lain mengatakan bahwa ceceran darah di sekitar jembatan Arakundo berusaha ditutup-tutupi dengan pasir oleh tentara pemerintah Indonesia.
Pasir tersebut adalah hasil penambangan penduduk sekitar sungai yang biasa ditumpuk di dekat jembatan. Tanggal 4 Februari pukul 08.00-12.00 WIB, tentara masih bertahan di sekitar lokasi pembantaian Idi Cut.
Penembakan acak secara membabi buta pun masih terjadi sesekali. Hari itu juga sampai keesokan harinya, penduduk desa melakukan pencarian di sungai dan berhasil mengangkat enam karung berisi jenazah korban. Jasad korban ketujuh yang ditembak mati ditemukan di dalam kendaraannya.
Puluhan warga sipil terluka akibat insiden ini. 58 orang ditangkap dan kabarnya disiksa saat ditahan di penjara. Pasca-insiden ini, 13 orang dilaporkan hilang dan tidak pernah ditemukan lagi.
Pencarian korban dilakukan dengan alat tradisional, karena tentara dan pihak lainnya tidak membantu melakukan pencarian. Sebagian besar korban tidak mengapung, karena di tubuh mereka diikat alat pemberat berupa batu.
Di pinggir jembatan juga ditemukan peluru dan proyektil bermerek Pindad, produsen senjata api asal Bandung yang memasok persenjataan ABRI.
Peristiwa Idi Cut adalah satu dari lima kasus yang disarankan Amnesty International untuk diproses secepatnya oleh Komisi Independen Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh (KPTKA).
Meski Jaksa Agung sudah melaksanakan investigasi pada November 1999, sejauh ini belum ada anggota aparat keamanan yang diadili atas aksi kebiadaban alat negara ini.
Readmore: http://www.atjehcyber.net/2014/02/3-februari-tragedi-pembantaian-di.html#ixzz4wElTaQL5
Sumber: @atjehcyber | fb.com/atjehcyberID
Perampasan Tanah: Fakta Lain Konflik Rohingya, Indonesia? ( Laode Halaidin )
Mengenang Tsunami Aceh: Kisah Penjaga Kubur
Hebatnya, ada individu-individu yang meski didera kesusahan namun tetap melakukan sesuatu yang berguna bagi banyak orang. Bahkan bagi orang yang sudah mati. Sang pahlawan yang dimaksud adalah Abdul Madjid. Setiap malam Ia harus berebut tulang dengan anjing-anjing kelaparan, agar mayat korban tsunami bisa beristirahat dengan tenang.
Beginilah kisahnya, sebagaimana ditulis Maimun Saleh.
Foto ilustrasi |
Abdul menghardik. Mereka tak peduli. Setelah dilempari batu, barulah anjing-anjing itu kabur. Abdul memungut kembali tulang yang berserakan, lalu dikumpulkan dengan alas daun pisang. Pada malam yang sunyi itu ia menguburkan tulang-tulang tersebut. Sendirian. Tapi kawanan anjing tadi berhasil membawa kabur dua tulang kaki, dua tulang tangan, dan satu tengkorak kepala.
Peristiwa Sabtu malam itu, dua pekan setelah tsunami menggulung Banda Aceh, terjadi di kuburan massal korban tsunami yang terletak di Siroen, Lambaro, Aceh Besar. Lima puluh ribu orang dimakamkan di situ, tapi penjaganya cuma Abdul Madjid seorang diri. Pria berusia 48 tahun ini ikut membantu penguburan sejak awal. ”Tiga jam sekali, ada jenazah masuk,” kata Abdul.
Sejak malam pertama, kawanan anjing sudah mengincar kuburan ini. Anjing-anjing itu asyik berebut daging, juga tulang-tulangnya. Abdul sedih. Ia lalu berinisiatif ronda malam seorang diri. Maklum, banyak orang yang ngeri dengan kuburan massal itu.
Tak cuma kuburan itu yang aman, warga pun merasa sentosa. Maklum, banyak orang yang ngeri dengan kuburan massal itu. Sang istri bahkan sempat menjauh. ”Setiap pulang, baju dan badannya bau mayat,” Aisyiah mengisahkan kegiatan suaminya.Untung, Aisyiah kini tak takut lagi. Yang dia cemaskan cuma biaya hidup rumah tangga. Sebab, pekerjaan menjaga kuburan ini gratisan. Kalaupun ada yang membayar, sifatnya sukarela.
Foto ilustrasi |
Karena asap dapur seret mengepul, ia akhirnya menjual sapinya yang laku Rp 2,4 juta. Sapi itu adalah upah atas pengembalaan hewan ternak salah seorang warga. Dan hanya itu harta Abdul Madjid satu-satunya. Uangnya sudah habis pula untuk berobat sang istri yang didera penyakit jantung.
Kisah sedih seakan terus menguntit Abdul Madjid. Rumah tinggalnya dihancurkan karena pemilik tanah tak lagi memberikan izin menetap di situ. Dalam keadaan mabuk si tuan tanah ini mengusir keluarga Abdul Madjid. Kini, bersama keluarga, Abdul menetap di bekas kandang sapinya dengan perbaikan seadanya.
Hidup susah itu tak membuatnya meninggalkan kuburan massal yang dia anggap sebagai kewajibannya sebagai warga. Jiwa-jiwa di situ seakan terus memanggilnya. Hingga kini ritual ini sudah bagian dari napasnya: mengitari kuburan, mengusir anjing yang berebut daging manusia, lalu menguburkan tulang-tulang yang berserakan. Sendirian. Di kegelapan malam. ”Saya ingin mencari pintu taubat di sini,” katanya sembari menerawang.
Kini kuburan yang dulu gersang itu tampak hijau. Abdul Madjid menanaminya dengan kembang sepatu, serunai rambat, bunga raya, dan pohon pepaya. Saban malam ia berada di situ. Sempat sepekan ia absen. Tapi itu karena ia diserang diare berat. Tapi selebihnya ia adalah penjaga yang setia.
Catatan: Tulisan Maimun Saleh ini terpilih diantara empat terbaik dari 8 kisah, yang dimuat iloveaceh dalam rangka memperingati acara #8thnTsunami (8 Tahun Tsunami) tahun 2011
Sumber foto:
lensaindonesia.com
photobucket
~ Malam Setelah Tsunami ~ 26/12/2004 Pengirim Cerita : Aiest bulbul { Mainkan Jempolnya - Saropah binti Khambali }
Pagi itu desaku diterjang gempa dan Tsunami yang membuat sebagian rumah hancur tak berbentuk, hanya tinggal rumah permanent yang masih sedikit tersisa bentuk aslinya. Aku masih ingat dengan jelas apa yang terjadi di pagi hari itu. Saat itu aku dan adik-adikku sedang asyik nonton film doraemon yang diputar di salah satu televisi swasta indonesia, sedangkan ibuku sudah berangkat kerja. Kurang lebih jam 8 pagi aku dan adik-adikku di kejutkan dengan guncangan kuat yang membuat rumah serta perabotanku bergoyang dengan hebat. Spontan kami keluar rumah, masyarakat sudah berhamburan beserta sanak keluarga mereka masing-masing. Ada yang menangis histeris dan ada juga yang melafaskan asma-asma Allah swt. Setelah beberapa menit akhirnya guncanganpun berhenti, aku yang sebelumnya panik sudah mulai merasa agak tenang, tiba-tiba aku dihampiri teman-temanku yang masih satu desa. Mereka bilang ada rumah yang terbelah di belakang desa kami dan mereka mengajakku untuk ikut melihat rumah tersebut. Lalu akupun ikut bersama mereka. Sedangkan adik-adikku bersama teman-teman mereka, ketika aku hendak mengambil sepeda tiba-tiba aku mendengar suara orang-orang berteriak sembari menyebut Asma Allah di sertai jeritan histeris. Ku lihat orang-orang berlari kalang kabut
“ Ada apa ?? “ tanyaku kepada orang-orang itu sambil setengah berlari
“ Air laut naik nak , cepet lari ke gunung ! “ Aku tersentak kaget.
Akhirnya malam pun tiba, malam yang gak akan pernah aku lupakan seumur hidupku hingga sekarang, aku dan sejumlah pemuda akhirnya sepakat untuk menjaga mayat-mayat yang ada di Mushola agar tidak di makan binatang buas ( entah, masih ada binatang buas atau tidak setelah Tsunami menyapu ). Kami menyalakan api unggun sebagai penerangan karena listrik mati. Untuk mengurangi rasa takut kami mengobrol sambil mengambil bongkahan kayu untuk api unggun. Tiba-tiba dari kejauhan kami mendengar suara orang menangis dan berteriak minta tolong. Kami fikir apa mungkin masih ada orang yang selamat diantara reruntuhan atau ?? … Kami menepis fikiran itu dengan membaca yasin dan berdoa . Tapi suara yang tadinya jauh jadi terasa kian dekat di sekitar kami.
'' kita masuk ke Mushola semuanya !! '' ajak Pak Adun salah satu sesepuh desa. Di dalam Mushola, tangisan itu tak lagi terdengar. Jujur saja, sebenarnya aku tak ingin masuk ke dalam Mushola, karena di dalam Mushola banyak mayat yang hanya di tutupi kain mukanya, sedangkan sebagian tubuhnya masih keliatan.
Malam semakin larut, sebagian teman-temanku sudah tidur karena kecapean, hanya beberapa yang masih terjaga termasuk aku, karena aku takut terjadi gempa susulan. Mata ku sesekali mencuri pandang sekeliling mayat, tiba-tiba aku melihat 2 sosok berjalan melewati jendela Mushola, tidak begitu jelas terlihat karena keadaan gelap dan hanya di terangi cahaya api unggun yang berada di luar .
'' Apa kamu liat tadi yang lewat disitu ?? '' tanyaku pada salah satu temanku.
“ Aku gak nglihat apa-apa “ jawabnya sambil menggeleng pelan
Entah kenapa tiba-tiba aku seperti dihipnotis untuk memastikan sosok itu melalui jendela. Terkejut dengan apa yang ku lihat, karena ada sosok bapak-bapak tanpa lengan sedang nengok kearahku . Aku berteriak sekuat tenaga hingga membuat teman-teman yang sudah pada tidur terbangun dan bertanya keheranan. Aku bilang
“ Ada bapak-bapak tanpa lengan di luar jendela “ kataku panic. Pak Adun mengingatkanku untuk istigfar dan berdoa. Badan dan kakiku gemetaran akibat rasa takut yang amat sangat. Selang beberapa lama kami merasakan guncangan lagi. Gempa susulan Tapi tidak terlalu kuat seperti sebelumnya, karena khawatir Mushola roboh, akhirnya kami keluar. Gempa tak kunjung berhenti, kami memutuskan untuk kembali ke gunung takut Tsunami susulan, aku berlari kecil menghindari gundukan bongkahan yang hanya di terangi cahaya bulan, entah apa yang ada di pikiranku saat itu hingga aku harus kehilangan konsentrasi lalu terpisah dari teman-temanku. Aku baru tersadar setelah tak mendengar suara langkah kaki dan bayangan mereka. Aku ketakutan, sontak aku berteriak meminta pertolongan, siapa tau teman-temanku mendengar dan menghampiriku, aku tak berhenti menangis dan mengucap lafal Allah
Kisah Sukses Ippho Santosa Right, Pakar Otak Kanan dan Penulis Mega-Bestseller
Bagi anda yang hobi baca buku mungkin tidak asing lagi mendengar nama yang satu ini.Ippho Santosaadalahpenulisbuku best-seller danmega best-seller yang telah di cetak belasan kali setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2011-2012 buku-bukunya menjadi buku yang paling laris manis di pasaran. Tahukah anda apa rahasia sukses seorang Ippho Santosa yang telah berhasil menulis buku-buku yang sangat produktif.
Buku-buku Ippho Santosa semuanya membahas tentang cara berbisnis dan mendapatkan kekayaan. Seperti yang kita tahu semua orang ingin kaya. Disini di ajarkan cara-cara atau jurus jitu berbisnis mulai dari yang biasa sampai yang luar biasa, mulai dari bisnis sederhana sampai yang luar biasa. Apalagi jurusnya tersebut didapat dari pengalaman-pengalaman hidupnya sendiri. Aspek ini juga lah yang menurut saya menjadikan buku ini laris manis di pasaran di samping bahasanya yang enteng dan mudah dipahami.
Setelah menamatkan S1 Marketing di Malaysia, ia sempat berkarir sebagai pemasar di Sinar Mas Group, Genting Highland, dan perusahaan Filipina, interpreter untuk ILO-PBB, dosen di Universitas Internasional Batam. Kemudian ia mendirikan dan menjalankan EnterTrend Training, di mana belasan ribu orang di seluruh Indonesia telah menjadi peserta pelatihan dan seminarnya sepanjang 2004-2007. EnterTrend Training juga menangani konsultasi dan riset pemasaran. Mulai pertengahan 2007, ia mengurangi memberikan pelatihan, konsultasi, dan riset.
Sampai 2007, klien-kliennya adalah Telkom, Telkomsel, Indosat, PLN, BTN, Bank Panin, BPR Indra, Takaful, distributor ConocoPhilips, distributor Honda, distributor Yamaha, Jasa Raharja, Bio Farma, Pelindo, REI, PHRI, Terminal Tiket, Patria Tours & Travel, Southlinks Country Club, Sepatim (Semen Padang), Riau Pos Group, Arsikon (Pengembang Coastarina), ITS Surabaya, Universitas 17 Agustus Surabaya, Universitas Internasional Batam, Sekolah Global Indo-Asia, Sekolah Kallista, RS. Awal Bros, RS. Budi Kemuliaan, RS. Otorita Batam, Rumah Zakat, Badan Otorita Batam, Pemko Batam, Satlantas Kepri, Dispenda Kepri, DPRD Kepri (Piswan), dan masih banyak lagi.
buku, yang telah tersebar sampai ke Timur Tengah, Jepang, Australia, Eropa, dan Amerika.
Buku-buku terbaiknya adalah:
• 7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah Nasib Berubah Dalam 99 Hari Dengan OtakKanan (buku terlaris dan seminar terbesar 2010-2012 se-Indonesia)
• Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan.
• 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa?
• 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!
• Marketing is Bullshit… Meledakkan Profit dengan Otak Kanan.
Majalah SWA menyebutnya sebagai motivator sekaligus pengusaha. Majalah Ummi
menyebutnya sebagai penanam amal jariyah. Koran Tempo menyebutnya sebagai miliarder
muda yang berbagi. Yang jelas, publik mengenalnya sebagai:
• Pakar otak kanan.
• Penulis mega-bestseller (masuk MURI).
• Pembicara di Asia (termasuk Hongkong dan Jepang).
• Pendiri 70-an cabang TK Khalifah se-Indonesia.
di luar biaya transportasi dan akomodasi
Salah satu karyanya yang sangat fenomenal adalah buku 7 Keajaiban Rezeki yang menjadi Best Seller selama beberapa tahun terakhir. Buku tersebut sangat mencerahkan dan memotivasi banyak orang.
Ippho merupakan pengusaha muda yang telah sukses, disamping tulisan-tulisan yang dibagikan melalui buku pengusaha sukses, beliau juga telah membuktikan kiprahnya dalam bisnis, buktinya beliau memiliki beberapa perusahaan dan bisnis yang telah dijalankan. Coba anda bayangkan jika kita belajar langsung dari para pakarnya maka yang kita dapatkan akan lebih maksimal dibandingkan hanya cuma teori saja. Nah, ssetelah anda mengikuti kisah artikel diatas saya berharap anda bertambah semangat, jaga terus semangat anda.
Sabtu, 21 Oktober 2017
Wagub: Aceh tetapkan sejumlah top event 2018
Cerita soal Suku Mante di Aceh, Misteri dan Ajakan Jangan Mengusik
Jejak video itu memunculkan dugaan kuat bahwa suku itu eksis di Tanah Rencong. Suku itu memang masih misterius meski dianggap sebagai suku tertua yang mendiami provinsi di ujung barat di Indonesia, yakni Aceh.
Peta Aceh (Leslie Zolman/Wikimedia Commons)
|
Keberadaan orang Mante di era modern sendiri masih penuh tanda tanya. Kebanyakan hanya berupa kabar kesaksian yang sulit dipercaya atau hanya jejak-jejak mungil di tanah yang ditemukan pelintas.
Namun ada sejumlah wilayah di Tanah Rencong yang pernah menjadi saksi bisu munculnya suku Mante. Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin mengatakan dulu suku Mante pernah ditemukan di wilayah pedalaman Aceh Besar, Pidie, dan beberapa kabupaten lain yang mempunyai hutan belantara.
"Pedalaman Aceh mulai Aceh Besar dan mentoknya di Aceh Tenggara itu kan tersambung. Dulu juga pernah ditemukan mereka di pedalaman Lokop, Kabupaten Aceh Timur," kata Mulyadi saat ditemui di ruang kerjanya di kantor Gubernur Aceh, Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh.
Untuk membuktikan sosok yang terekam di kamera itu benar-benar suku Mante atau bukan, pemerintah Aceh akan melakukan penelitian. Koordinasi dengan pihak terkait juga akan dilakukan.
"Nanti akan kita bandingkan temuan itu dengan data yang ada sekarang. Mudah-mudahan ada titik temunya," jelas Mulyadi.
Sosok makhluk kecil itu awalnya diunggah oleh akun YouTube atas nama Fredography dengan judul 'HEBOH ! Kaget ada orang telanjang di hutan Aceh', yang diunggah pada 22 Maret lalu. Bila dilihat di kolom komentar, kebanyakan warga internet ingin agar orang-orang Mante tak diusik oleh manusia modern.
"Setidaknya saya salut dgn penggugah video ini untuk tidak menyebutkan TKP secara detail...!! saya mengerti maksud anda!! respect....," kata akun Atto Item.
"Tak perlu mengusiklah.....hai orang modern....kalian emang sukanya mengusik kehidupan orang yg seperti itu...," kata love channel.
Arkeolog Husaini Ibrahim pun menyebut sifat suku Mante yang selalu menghindari kontak dengan masyarakat luar. Terlepas dari ciri-ciri fisiknya, orang Mante adalah manusia juga.
"Jangan usik suku Mante. Mereka itu juga manusia biasa. Mereka punya hak memperoleh kehidupan yang layak," tuturnya.
Menurut Husaini, pemerintah wajib melindungi keselamatan suku terasing seperti mereka. Habitat mereka juga harus dijaga, yakni rimba belantara yang penuh kehidupan.
(dhn/dhn)